Sehubungan dengan rencana seminar milis ID-QMS tanggal 26 April 2012 yang mengambil tema "PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO PADA INDUSTRI DAN JASA". Saya upload final draft ISO 31000:2009, risk management - principles and guidelines. Silahkan unduh di halaman download - standards & guidelines.
1 Comment
Dari kiri ke kanan: Wahjuda, Made Sudarta, Maskal Novessro, Zulkhaidarsyah. Lokasi di Cafe Betawi Cilandak Town Square. Agenda pertemuan guna membahas rencana kopdar milis plus seminar risk management.
Beberapa waktu lalu saya memberikan pelatihan di PT. Andesen Jaya Plastik, produsen perlengkapan makan dan minum dari melamine yang terkemuka di Indonesia. Salah satu persyaratan standar yang harus dimiliki adalah standar SNI 7322:2008, produk melamine - perlengkapan makan dan minum. Bagi anda yang berminat mengetahui isi standar, silahkan unduh di halaman download - standards & guidelines.
Menimbang banyak pesan masuk ke email saya mengenai password untuk bisa mengunduh halaman "download", bahwa registrasi tidak dapat dilakukan sehingga password tidak bisa diperoleh. Saya coba periksa, ternyata memang terdapat masalah di autorespondernya. Untuk itu saya sudah mengganti autorespondernya dengan yang baru dan sekarang sudah berfungsi dengan baik. Jadi buat anda pengunjung yang ingin melakukan registrasi sudah bisa mencoba lagi untuk memperoleh password.
The 7 tools telah banyak dikenal luas di kalanganmasyarakat mutu. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena memang alat-alat bantu ini berkembang penggunaannya dalam proses kegiatan peningkatan mutu atau pemecahan masalah yang biasa dilakukan dalam konteks gugus kendali mutu (QC Circle) atau Quality Improvement Team, dan lain sebagainya. The 7 tools adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk memetakan lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu persoalan. Kemampuan the 7 tools dalam mengemukakan fakta/fenomena inilah yang menyebabkan para pakar sering menggunakan alat-alat bantu ini dalam setiap proses kegiatan mutu. Meskipun demikian, keberhasilan dalam menggunakan the 7 tools sangat dipengaruhi oleh seberapa baik pengetahuan si pengguna akan alat bantu yang dipakainya. Semakin baik pengetahuan yang dimiliki, akan semakin tepat dalam memilih alat bantu yang akan digunakan. Itulah sebabnya, ada 2 hal pokok yang perlu menjadi pedoman, sebelum menggunakan 7 tools, yaitu : EFEKTIF (tepat) dan EFISIEN (benar). EFEKTIF, maksudnya adalah ketepatan dalam memilih alat bantu yang sesuai dengan karakteristik persoalan yang akan dibahas. EFISIEN, artinya bahwa penggunaan alat bantu tersebut dilakukan dengan “benar”, sehingga persoalan menjadi lebih jelas, mudah dimengerti dan memberikan peluang untuk diperbaiki. Ketujuh alat bantu tersebut adalah checksheet, pareto diagram, histogram, scatter diagram, control chart, grafik dan fishbone diagram. Selanjutnya kita akan membahas alat-alat bantu tersebut satu per satu.
Halo member, saya baru saja upload file mengenai persyaratan Sistem Manajemen Keamanan Pangan ISO 22000:2005 yang disajikan dalam file PDF berbahasa Inggris. Silahkan download dari halaman "Download" - "Standard & Guidelines".
Halo member, saya baru saja upload file mengenai contoh Manual Lingkungan SNI 19-14001-2005 yang disajikan dalam file word. Silahkan download dari halaman "Download" - "Management System" atau klik disini. ISO 9000 Series merekomendasikan adopsi pendekatan proses ketika mengembangkan, menerapkan, dan meningkatkan efektivitas suatu sistem manajemen mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan pelanggan. Agar sebuah perusahaan dapat berfungsi dengan efektif, ia harus dapat mengidentifikasi dan mengelola sejumlah kegiatan yang saling berhubungan. Suatu kegiatan yang memakai sumber daya, dan dikelola untuk memungkinkan transformasi masukan menjadi keluaran, dapat dianggap sebagai suatu proses. Seringkali keluaran dari suatu proses membentuk masukan untuk proses berikutnya. Penggunaan suatu sistem proses dalam suatu perusahaan, bersama dengan identifikasi dan interaksi dari proses-proses yang ada, serta manajemennya, dapat dirujukkan sebagai pendekatan proses. Keuntungan dari pendekatan proses adalah kontrol yang terus menerus yang diberikannya terhadap hubungan antara proses individual dalam sistem proses, dan juga terhadap kombinasi dan interaksinya. Untuk menerapkan tindakan perbaikan berkesinambungan SMM ISO 9001:2008, perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini: • Bagaimana kita dapat meningkatkan proses? • Apa tindakan korektif dan/atau pencegahan yang diperlukan? • Apakah tindakan korektif dan/atau pencegahan ini telah diterapkan? • Apakah tindakan-tindakan yang diterapkan itu efektif? Klausul 8 persyaratan ISO 9001:2008 menyatakan bahwa perusahaan harus menetapkan rencana-rencana dan menerapkan proses-proses pemantauan, pengukuran dan analisis dalam rangka perbaikan dan peningkatan sistem manajemen mutu secara berkesinambungan untuk menjaga kesesuaian produk dan proses terhadap persyaratan-persyaratan yang ditetapkan, termasuk persyaratan pelanggan dan perundang-undangan yang berlaku. Peningkatan mutu merupakan aktivitas teknik dan manajemen, dengan cara mengukur karakteristik mutu dari produk dan/atau proses, kemudian membandingkan hasil pengukuran itu dengan spesifikasi produk yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan peningkatan yang tepat apabila ditemukan ketidaksesuaian di antara kinerja standar dan aktual. Dengan cara ini, peningkatan mutu merupakan kegiatan berkesinambungan. ISO 9001:2008 merekomendasikan perusahaan untuk menerapkan aspek-aspek peningkatan proses dengan menggunakan data mutu yang dikumpulkan dan diinterpretasikan dengan menggunakan alat-alat analisis, termasuk teknik-teknik statistik. Berdasarkan uraian diatas, kita dapat mendefinisikan peningkatan mutu sebagai metode pengumpulan dan analisis data mutu serta menentukan dan menginterpretasikan pengukuran-pengukuran yang menjelaskan tentang proses dalam suatu sistem perusahaan dalam rangka meningkatkan mutu produk guna memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan (quality is what customer need = mutu adalah apa yang dibutuhkan/diharapkan pelanggan). Metode yang dikenal dengan Pahami (”Understand”) – Katakan (”State”) – Evaluasi (”Evaluate”) – Rencanakan (”Plan”) – Lakukan (”Do”) – Periksa (”Check”) – Tindaki (”Action”) atau USE-PDCA dapat diterapkan pada semua proses. USE-PDCA dapat secara singkat digambarkan sebagai berikut.
- U, Understand improvement needs, memahami kebutuhan perbaikan dan peningkatan berkesinambungan. Identifikasi masalah berdasarkan data yang ada. Umumnya digunakan alat-alat mutu yang dikenal sebagai ”the 7 tools”, seperti: diagram Pareto, check sheet, grafik, dll. - S, State the problem(s), menyatakan masalah yang ada. Pernyataan masalah harus SMART (Specific = Spesifik, bukan bersifat umum; Measurable = Dapat diukur; Achievable = Dapat dicapai, Result-Oriented = Berorientasi pada pencapaian hasil; Timely = Tepat waktu, berbatas waktu). Suatu pernyataan masalah karenanya harus dapat menjawab pertanyaan 5W-2H (What = apa; Where = dimana terjadinya; When = kapan terjadinya; Who = siapa yang bertanggung jawab; Why = mengapa hal itu terjadi; How = bagaimana hal itu terjadi; How Much = berapa biaya yang muncul akibat terjadinya masalah tersebut). - E, Evaluate the root cause(s), mengevaluasi akar penyebab masalah. Akar penyebab masalah dapat dievaluasi dengan menggunakan diagram tulang ikan (diagram fishbone atau Ishikawa) atau bisa juga dengan teknik bertanya mengapa beberapa kali (diagram Why-Why) serta menggunakan teknik sumbang saran (brainstorming). - P, Plan the solution, rencanakan solusi masalah. Tetapkan sasaran dan proses yang diperlukan untuk menyajikan hasil sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan kebijaksanaan perusahaan. Rencana perbaikan atau peningkatan umumnya dituangkan dalam bentuk ”Action Plan” atau rencana tindakan. - D, Do the solution(s), lakukan rencana solusi yang sudah ditetapkan dalam rencana tindakan. - C, Check the result, periksa hasil penerapan solusi. Pemantauan dan pengukuran proses dan produk terhadap kebijakan, sasaran dan persyaratan bagi produk dan melaporkan hasilnya. Media pemantauan yang dipersyaratkan ISO 9001:2008 adalah rapat tinjauan manajemen (management review, klausul 5.6 – RTM), audit mutu internal (internal audit, klausul 8.2.2 – AMI), laporan tidak memenuhi syarat (control of nonconforming product, klausul 8.3 – LTMS) dan tindakan korektif-pencegahan (corrective action, klausul 8.5.2 dan preventive action, klausul 8.5.3 – TKP). - A, Act to standardize the solution, tetapkan solusi yang telah tepat sasaran menjadi standar operasi. Hasil-hasil yang memuaskan dari tindakan solusi yang direncanakan dalam rencana tindakan selanjutnya distandarkan dengan cara: mendokumentasikan bila belum didokumentasikan; mengubah dokumen jika hasil dari tindakan solusi mengubah standar, spesifikasi, kriteria atau metode yang berjalan selama ini; mengeliminasi dokumen jika hasil tindakan solusi mengakibatkan hilangnya suatu proses atau prosedur. Tata-cara standardisasi dokumen biasanya diuraikan dalam prosedur pengendalian dokumen (control of documents, klausul 4.2.3). Keberhasilan penggunaan USE-PDCA ini ditunjukkan melalui berkurang atau bahkan hilangnya penyebab masalah itu, yang kemudian akan muncul penyebab-penyebab masalah lain dalam besaran lebih sedikit dari sebelumnya. Siklus USE-PDCA untuk perbaikan dan peningkatan berkesinambungan diperlihatkan dalam gambar 1. Umumnya, upaya perbaikan berkesinambungan menggunakan pendekatan USE-PDCA dilakukan di tiap unit kerja oleh sebuah tim mutu yang disebut gugus kendali mutu (QCC, Quality Control Circle), dimana evaluasi dan pelaporan mulai dari unit kerja hingga masuk dalam rapat tinjauan manajemen berkala melalui laporan pencapaian sasaran mutu tiap bagian/departemen terkait. Akan tetapi, media pemantauan bisa saja dari hasil-hasil audit mutu internal dan/atau laporan tidak memenuhi syarat yang diadakan secara berkala dan terencana dalam perusahaan. Sumber: MIN Consulting ---------------------------- Ingin berlangganan artikel-artikel mengenai manajemen mutu? Silahkan daftar di situs MIN Consulting Halo member, saya baru saja upload file mengenai persyaratan-persyaratan standar SNI 19-14001-2005 mengenai sistem manajemen mutu lingkungan. Standar ini merupakan adopsi dari ISO 14001:2004, Environment management system - Requirements with guidance for use, edisi kedua. yang disajikan dalam file PDF. Silahkan download dari halaman "Download" - "Standards & Guidelines" atau klik disini. |
Categories
All
Archives
November 2015
Ikuti pelatihan online produktivitas untuk lingkup bisnis, pribadi dan rumah tangga
Your organization need assisting in improving productivity and profitability at low cost? come to us
You need a discussion forum of management system such as QMS ISO 9000, TQM, lean mfg., EMS ISO 14000, OHSAS 18000, ISO/TS 16949, six sigma, BSC, and so on? join with us for free.
|